Rabu, 03 April 2013

Target Tercapai


SIBOLGA - Target tim asal Kabupaten Simeulue, Provinsi NAD dalam perlombaan perahu naga yang digelar dalam menyambut hari jadi Kota Sibolga ke-313, Senin (1/4) telah tercapai. Tim yang hanya sebulan melakukan latihan ini meraih juara dua.

“Memang target kami adalah meraih juara dua dalam perlombaan perahu naga yang diadakan di Sibolga. Kami mempersiapkan fisik dan mental menghadapi perlombaan ini hanya dalam sebulan. Alhamdulillah kita berhasil meraih juara dua sehingga bisa dibilang kita sukses dalam perlombaan ini,” ungkap Sultan Nazliminsyah, pelatih dan ketua tim Simeulue kepada METRO usai pertandingan, kemarin (1/4).

Sultan melanjutkan, tim Simeuleu sudah mencapai tingkat nasional maupun internasional. Di antaranya Penang Malaysia, Jakarta, Padang dan Jambi.

“Pemain yang kami bawa dalam perlombaan perahu naga di Sibolga ini sebanyak 13 orang termasuk saya sendiri. Dari ke-12 pemain yang kami bawa, semuanya masih belum berkeluarga dan bisa dibilang masih dalam kondisi produktif. Pemerintah juga mendukung tim kami ini karena segala biaya dalam mengikuti perlombaan ini dibantu oleh KONI,” ujarnya.

Sultan juga memberikan apresiasi kepada warga Simeulue di Sibolga khusunya kepada ibu Rosmainizar yang merupakan Ketua HIMAS (Himpunan Masyarakat Simeulue) karena telah memfasilitasi akomodasi dan penginapan mereka selama di Sibolga. Serta memberikan support kepada tim Simeulue sehingga berhasil meraih juara dua.

“Terima kasih juga untuk Pemko Sibolga karena penyambutan Wali Kota Syarfi Hutauruk yang sangat bersahabat kepada kami. Wali Kota mau menyalami, foto bersama. Dukungan dari wali kota juga sangat berkesan kepada tim Simeulue,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua HIMAS Sibolga Rosmainizar membenarkan peserta tim Semeulue selama ini tinggal di rumahnya.  “Semenjak tiba dari Aceh beberapa waktu lalu, kita sudah mempersiapkan fasilitas kepada mereka.

Sehingga mereka lebih fokus dalam tujuan dan kewajiban mereka yaitu perlombaan perahu naga ini. Hari ini telah terbukti, segala hal yang telah mereka latih dan saya sendiri merasa puas dan senang atas pencapaian yang mereka raih. Hasil ini karena kekompakan yang bagus telah mereka tunjukkan dan perjuangan keras tidak hilang dalam mereka sehingga hasil bisa kita lihat sendiri,” tutur Rosmainizar.

Terpisah, salah seorang panitia perlombaan perahu naga Anwar Sadat menerangkan dalam perlombaan hari ini, juara satu diraih tim dari Kabupaten Samosir, juara dua diraih tim Kabupaten Simeulue dan juara ketiga diraih tim Sibolga yaitu Paus.

Untuk perlombaan tersebut, jarak yang ditempuh adalah 500 meter yang dimulai start dari tengah sampai finis di pinggir pantai. Sedangkan tim yang berlaga sebanyak 16 peserta dari penyisihan pada hari Minggu kemarin, dan menyisakan enam peserta.

Untuk peserta setiap perahu adalah 12 orang, dengan pembagian lima orang di kiri dan lima orang di kanan, satu orang menjadi penabuh gendang dan satu orang menjadi pengemudi.

Mengisi Waktu Yang Kosong




Liburan adalah waktu yang tepat untuk anak kost buat mengisi kekosongan waktu dengan santai..

Baik dengan jalan-jalan,ngegames,atau pun yang lainnya..

Nah...pada kali ini saya telah mengisi waktu kosong saya itu dengan pergi ke suatu tempat pusat perbelanjaan terkenal di kota Medan..

Apa lagi kalau bukan SUN PLAZA..

Wah...tempatnya ternyata indah,dihiasi dengan berbagai acesories....

Setiap lantai saya lalui,dari bawah hingga atas...

Sampai-sampai kaki pun terasa lelah menjalani semuanya..

Tapi seru juga...

Wawwww....




PERMAHI









PERMAHI (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia) / Indonesian Law Student Association adalah organisasi mahasiswa hukum lintas universitas yang bertujuan membentuk kader profesi dan menciptakan sumber daya manusia di bidang hukum yang independen dan profesional.
PERMAHI bersifat individu, independen, bukan afiliasi dari partai politik atau organisasi manapun, bukan merupakan gerakan, tetapi bertujuan untuk menciptakan kader profesi hukum, bergerak dalam konteks civil society, dan beranggotakan mahasiswa hukum di seluruh Indonesia.

PERMAHI didirikan pada tanggal 5 Maret 1982 oleh beberapa aktivis mahasiswa hukum Jakarta yang pada waktu itu melihat hukum ‘mati suri’. Beberapa tokoh yang memprakarsai berdirinya PERMAHI antara lain Fritz Luimondong, Martin Hutabarat, Yan Juanda, dll. PERMAHI dibentuk atas dasar nilai idealisme dan nasionalisme. Begitu banyak dinamika yang terjadi pada waktu PERMAHI pertama kali dibentuk. Namun, akibat nilai-nilai yang diusung tersebut, PERMAHI menjadi lebih erat dan menjadi begitu mudah diterima oleh seluruh mahasiswa hukum di daerah-daerah. Hal tersebut terlihat dengan kenyataan bahwa sampai dengan tahun 1987 PERMAHI telah memiliki 16 (enam belas) cabang di seluruh Indonesia yang aktif menjalankan kegiatan di bidang ilmu hukum, baik secara keilmuan ataupun pengabdian.

Adapun ke 16 cabang PERMAHI di seluruh Indonesia terdapat di daerah Medan, Riau, Palembang, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Makassar, Jambi, Manado, Jayapura, Kediri dan Jember. Setelah tahun 1987, karena beberapa hal, termasuk intervensi penguasa pada waktu itu, PERMAHI mulai mengalami kevakuman. Kemudian, pada tahun 2002, para Alumni PERMAHI yang dulu merupakan anggota PERMAHI mulai mengaktifkan cabang-cabang PERMAHI kembali, sehingga pada akhir tahun 2005 sudah terdapat 4 (empat) cabang yang kembali aktif, yaitu Jakarta, Surabaya, Lampung dan Yogyakarta.

Terhitung sejak bulan Mei tahun 2006, sampai dengan saat ini PERMAHI telah memiliki 18 (delapan belas) cabang aktif di seluruh Indonesia, yang terdiri atas;
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jakarta, DPC Banten, DPC Bogor, DPC Semarang, DPC Purwokerto, DPC Malang, DPC Surabaya, DPC Yogyakarta, DPC Medan, DPC Padang, DPC Palembang, DPC Lampung, DPC Pekan Baru (Riau), DPC Makassar, DPC Manado, DPC Bau-Bau dan DPC Pare-Pare.