Sabtu, 26 April 2014

Bayi Berkepala Dua Meninggal

MEDAN-Tiga hari dirawat di Medan tepatnya di RSUD dr Pirngadi dan RSUP Adam Malik, bayi berkepala dua anak Poniman dan Lasmini asal Langkat akhirnya meninggal dunia. Bayi malang itu meninggal sekitar pukul 12.00 WIB di Ruang Perinatologi, Rindu B RSUP Adam Malik Medan.
Bayi yang diberi nama oleh Poniman, Trio dan Rio, tersebut meninggal akibat kelainan jantung dan paru-paru sehingga mengganggu pernapasan sang bayi.
Dr Pertin Sianturi SpAK, Supervisor Perinatologi RSUP Adam Malik menyatakan, bahwa bayi yang datang dari RS Pirngadi dan telah dirawat selama 24 jam. Dikarenakan fasilitas di Pirngadi terbatas akhirnya di rujuk ke RSUP Adan Malik Medan. Namun, bayi malang tersebut telah meninggal dunia akibat gangguan pernapasan.
“Meninggalnya karena fungsi-fungsi vital dari paru-paru dan kedua jantung yang tidak berfungsi dengan baik. Ini tergambar berdasarkan fotonya dari hasil echokardiografi bahwa ini memang ada kelainan bawaan yang sangat kompleks. Jadi membuat bayi tidak dapat bertahan lama,” ungkap Dr Pertin.
Ia melanjutkan bahwa masing-masing organ yang dimiliki bayi asal Langkat tersebut yakni 2 jantung, 2 paru-paru (Poniman menyebut tiga), 2 tulang punggung tetapi dengan kelainan-kelainan yang multiple atau kelainan yang sangat banyak. Sehingga sangat berisiko untuk bayi tersebut  bertahan.
Untuk penyebabnya, Pertin melanjutkan bahwa banyak faktor. Mungkin salah satunya faktor gizi. Namun ia tidak bisa menentukan satu faktor yang memang menyebabkan kelainan pada bayi tersebut. “Tapi kalau kita liat dari kondisi keluarganya salah satunya faktor makanan,” terangnya.
Saat ditanyakan bahwa keluarga Poniman dan Lasmini yang tak pernah memiliki riwayat kembar, ia mengatakan bisa saja terjadi pada siapa saja. Dan bisa juga terjadi bayi kembar dengan gagal pisah, maka perkembangan selanjutnya akan terganggu juga.
“Bayi kelainan ini bisa selamat kalau kelainan bawaannya itu minim atau kelainan bawaan tadi tidak sampai mengakibatkan fungsi paru-paru, ginjal, dan jantung terganggu. Tapi ini kan kelainannya ada di jantung dan paru-parunya dan sangat komplek sehingga mengakibatkan sang bayi tak bisa bertahan lama,” terangnya.
Poniman, ayah sang bayi terlihat begitu terpukul. Ia menuturkan sempat dipanggil perawat untuk melihat kondisi anaknya yang melemah. “Tiba-tiba dibilang sudah gak ada,” ucapnya menahan tangis.
Akan tetapi, ia mengaku telah mengikhlaskan kepergian sang buah hati dan langsung membawa Trio dan Rio untuk dikebumikan di kampung halamannya Desa Telagasaid, Seilepan, Langkat, Sumatera Utara.
Sempat sebelumnya ia menolak untuk dilakukan pemisahan pada sang buah hati. Namun, kini si kembar sudah bersama Yang Maha Kuasa.
“Saya dan isteri saya bercita-cita anak ketiga ini adalah perempuan karena anak kami keduanya laki-laki. Yang pertama bernama Wariso (12) dan kedua Putra Madiu (7). Yah, mudah-mudahan ada rezeki lagi dan bisa dapat anak perempuan,” tuturnya dengan tegar.
Terlihat juga Kepada Desa Seilepan dan Camat Seilepan serta Kepala Puskesma Pangkalanbrandan mendampingi di rumah sakit. Sekitar pukul 14.30 WIB, akhirnya sang bayi dibawa pulang dengan mengendarai mobil ambulans milik RSUP Adam Malik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar