Sabtu, 26 April 2014

LISTRIK PADAM, SAMAN TEWAS TERBAKAR Istri: Ini Sudah Kehendak Allah

 http://sumutpos.co/wp-content/uploads/2014/04/Kebakaran-yang-menghanguskan-dua-rumah-di-Jalan-Pasar-IX-Percut-Sei-Tuan.jpg
MEDAN, Isak tangis keluarga mewarnai kedatangan jenazah Saman (52) di rumah anak sulungnya, Jl. Sudimulyo, Gang Daya, Kec. Percut Sei Tua, Minggu (20/4) sore. Meski sangat kehilangan, tapi keluarga korban mengaku sudah ikhlas karena kematian adalah kehendak Tuhan.
Ditemui di rumah duka, Sumiati (51) istri korban terlihat tegar dengan musibah itu. “Sebelum menghembuskan nafas terakhir, bapak sudah sempat mejalani operasi kulit di RSU Pringadi Medan. Tapi Tuhan berkehendak lain. Kini bapak telah pergi meniggalkan kami selama-lamanya,” ujar Sumiati ber-urai air mata.
Lebih lanjut diakuinya, meski kehilangan, tapi ia dan keluarganya sudah mengihklaskan kepergian Saman. Pasalnya, semua manusia yang hidup pasti akan mengalami kematian. “Ini sudah kehendak Allah, kita sebagai umatnya hanya bisa mendoakan agar amal ibdahnya diterima. Dan arwahnya juga diterima di sisi Tuhan,” lirihnya.
Masih kata wanita yang mengenakan jilab hijau ini, suaminya meninggal tepat pukul 17.00 WIB. Sedang jenazah tiba di rumah duka sekira pukul 18.00 WIB.
“Ini rumah anak saya yang paling besar, karena rumah kami sudah habis terbakar. Ketika kejadiaan itu berlangsung,” katanya. Hal senada juga dikatakan Poniman, anak bungsu korban yang mengaku sudah mengihklaskan kepergian ayah tercintanya. “Ini semua sudah diatur oleh yang maha kuasa, ayah pergi karena Tuhan sayang kepadanya,” ucap Poniman dengan mata berkaca-kaca.  Ditanya, apakah pihak keluarga ada mendapat firasat buruk akan kejadian ini. Poniman mengaku tak ada.
“Tidak ada bang sama sekali, demi Allah? Mungkin ini sudah keputusan Tuhan bang,” ungkapnya. Masih kata Poniman, anak pertama dari empat bersaudara itu, jenazah sang ayah telah dikemumikan di Pasar X, Tembung, Kec. Percut Sei Tua. “Agar bisa dekat sama keluarga bang, lagian ini kan tanah kelahiran bapak. Jadi keluarga sepakat mengebumikannya di sana,” tegas Poniman.
Sekedar mengingatkan, pemadaman bergilir yang masih terjadi di Medan kembali makan korban. Dua rumah semi permanen di Jl. Sidomulyo, Pasar IX Tembung, Desa Sei Rotan, Gang Bersama, Kec. Percut Sei Tuan, ludes dilalap si jago merah, Sabtu (19/4) malam. Bahkan, salah seorang penghuni rumah bernama Saman tewas setelah sekujur tubuhnya melepuh dijilat api.
Info dihimpun dari lokasi kejadian, malam itu daerah tempat tinggal korban mendapat giliran pemadaman listrik. Saat lampu padam, Saman sedang tidur-tiduran di ruang tamu, sedang istrinya Sumiati tidur di kamarnya.
Tapi baru sekitar 15 menit padam, listrik kembali menyala. Saat itulah, percikan api muncul dari salah satu kabel listrik di ruang tamu. Tak lama berselang, percikan itu berubah jadi api dan langsung menyulut barang-barang yang ada di sekitarnya. Sumiati yang terbangun karena mengisap asap sontak bangkit dan melarikan diri setelah menjebol dinding seng dan lari ke rumah tetangganya. Tak lama, Saman yang terbangun melihat api langsung berlari menuju ke kamar untuk membangunkan istrinya. Saman tak tau kalau Umi sudah melarikan diri duluan. Naas bagi Saman, saat mau keluar, api sudah merembet ke seluruh ruangan. Tak pelak, ia pun terjebak dan terbakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar