Sabtu, 26 April 2014

Enam Bulan Nikah, Istri Usia 17 Tahun Dipukuli

MEDAN, Meski baru 6 bulan menikah, tapi hubungan Hendra (39) dan Chairunnisa (17) warga Jl. Perbatasan, Kel. Sitirejo, Kec. Medan Amplas ini tak seindah pengantin baru pada umumnya. Bahkan yang lebih parah, kini pasutri itu harus berurusan dengan polisi. Minggu (20/4) siang, Chairunnisa yang akrab dipanggil Icha itu memilih melaporkan suaminya ke Polsek Patumbak. Ia kesal kerap dianiaya Hendra.
Icha yang ditemui di kantor polisi mengatakan, penganiayaan itu dilakukan Hendra pada Sabtu (19/4) malam. Saat itu, Hendra yang baru pulang setelah 2 hari menghilang itu terkejut karena sepeda motor jenis Kawasaki Ninja miliknya tak berada di rumah. Tanpa menanyakan lebih dulu, Hendra yang emosi langsung melabrak istrinya. Tanpa bukti yang kuat, Hendra langsung menuduh Icha menggelapkan sepeda motor tersebut. Karena tak melakukan seperti yang dituduhkan, Icha pun menbantah.
“Saya bilang sama dia, keretanya tidak saya gilakkan (gelapkan). Tapi saya simpan di tempat teman saya,” ucap Icha. Tapi sayang, penjelasan Icha malah membuat emosi Hendra makin tak terkendali. “Siap itu, ditolaknya saya ke tempat tidur. Dan kemudian dia mecengkram tangan saya sampai kemudian dia menampari saya,” kenang Icha.
Mendapat perlakuan tersebut, Icha sempat berontak. Namun, aksinya membuat Hendra makin ganas. “Selanjutnya, dia pun mencekik leher saya. Bahkan dia juga menampar pipi kiri dan pipi kanan saya, dan kembali dia menuduh saya menggelapkan keretanya. Tapi lagi-lagi saya bilang kalau keretanya saya simpan di tempat teman saya,” tukasnya.
Tak tahan atas penganiayaan tersebut, Icha pun sontak berteriak minta tolong. Beruntung, teriakan Icha didengar para jiran. “Habis itu, tetangga saya datang. Makanya dia pun berhenti memukuli saya,” ucapnya. Melihat tetangga datang, Hendra pun pergi begitu saja.
“Tapi Minggu tadi dia datang lagi dan kemudian menyusun pakaiannya sebelum akhirnya pergi,” beber Icha sembari mengatakan kala itu ia dan suaminya kembali terlibat perang mulut. Lantaran suntuk di rumah sendirian, Ichapun kemudian memutuskan untuk pergi ke kediaman orangtuanya yang berada di Jl. Bajak II Medan. Namun sayang, saat dirinya hendak menyetop becak, Hendra tiba-tiba menjambak rambut Icha.
“Kembali ditarinya aku. Dijambaknya aku dan dia paksa aku pulang. Tapi aku tak mau, aku tetap melawan. Tapi dia malah memaksa aku hingga akhirnya akupun terjatuh,” ucapnya. Mirisnya, meski sudah terkapar di pinggir jalan, Hendra tetap menarik paksa istrinya pulang. “Ditariknya lagi aku. Makanya aku terseret-seret. Lantaran tak tahan, akup sempat berteriak minta tolong,” ujarnya.
Teriakan Ichapun didengar para tetangganya. “Sempat tadi dipisah sama tetangga, tapi dia tetap ngotot nyuruh aku pulang. Dan di depan tetangga itu dia nampar aku,” tukasnya. Tak terima atas sikap suaminta tersebut, Icha pun mendatangi Polsek Patumbak untuk membuat laporan pengaduan. “Tak tahan aku, makanya aku buat laporannya,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar