MEDAN, Meski baru 6 bulan menikah, tapi hubungan Hendra
(39) dan Chairunnisa (17) warga Jl. Perbatasan, Kel. Sitirejo, Kec.
Medan Amplas ini tak seindah pengantin baru pada umumnya. Bahkan yang
lebih parah, kini pasutri itu harus berurusan dengan polisi. Minggu
(20/4) siang, Chairunnisa yang akrab dipanggil Icha itu memilih
melaporkan suaminya ke Polsek Patumbak. Ia kesal kerap dianiaya Hendra.
Icha yang ditemui di kantor polisi mengatakan, penganiayaan itu
dilakukan Hendra pada Sabtu (19/4) malam. Saat itu, Hendra yang baru
pulang setelah 2 hari menghilang itu terkejut karena sepeda motor jenis
Kawasaki Ninja miliknya tak berada di rumah. Tanpa menanyakan lebih
dulu, Hendra yang emosi langsung melabrak istrinya. Tanpa bukti yang
kuat, Hendra langsung menuduh Icha menggelapkan sepeda motor tersebut.
Karena tak melakukan seperti yang dituduhkan, Icha pun menbantah.
“Saya bilang sama dia, keretanya tidak saya gilakkan (gelapkan). Tapi
saya simpan di tempat teman saya,” ucap Icha. Tapi sayang, penjelasan
Icha malah membuat emosi Hendra makin tak terkendali. “Siap itu,
ditolaknya saya ke tempat tidur. Dan kemudian dia mecengkram tangan saya
sampai kemudian dia menampari saya,” kenang Icha.
Mendapat perlakuan tersebut, Icha sempat berontak. Namun, aksinya
membuat Hendra makin ganas. “Selanjutnya, dia pun mencekik leher saya.
Bahkan dia juga menampar pipi kiri dan pipi kanan saya, dan kembali dia
menuduh saya menggelapkan keretanya. Tapi lagi-lagi saya bilang kalau
keretanya saya simpan di tempat teman saya,” tukasnya.
Tak tahan atas penganiayaan tersebut, Icha pun sontak berteriak minta
tolong. Beruntung, teriakan Icha didengar para jiran. “Habis itu,
tetangga saya datang. Makanya dia pun berhenti memukuli saya,” ucapnya.
Melihat tetangga datang, Hendra pun pergi begitu saja.
“Tapi Minggu tadi dia datang lagi dan kemudian menyusun pakaiannya
sebelum akhirnya pergi,” beber Icha sembari mengatakan kala itu ia dan
suaminya kembali terlibat perang mulut. Lantaran suntuk di rumah
sendirian, Ichapun kemudian memutuskan untuk pergi ke kediaman
orangtuanya yang berada di Jl. Bajak II Medan. Namun sayang, saat
dirinya hendak menyetop becak, Hendra tiba-tiba menjambak rambut Icha.
“Kembali ditarinya aku. Dijambaknya aku dan dia paksa aku pulang.
Tapi aku tak mau, aku tetap melawan. Tapi dia malah memaksa aku hingga
akhirnya akupun terjatuh,” ucapnya. Mirisnya, meski sudah terkapar di
pinggir jalan, Hendra tetap menarik paksa istrinya pulang. “Ditariknya
lagi aku. Makanya aku terseret-seret. Lantaran tak tahan, akup sempat
berteriak minta tolong,” ujarnya.
Teriakan Ichapun didengar para tetangganya. “Sempat tadi dipisah sama
tetangga, tapi dia tetap ngotot nyuruh aku pulang. Dan di depan
tetangga itu dia nampar aku,” tukasnya. Tak terima atas sikap suaminta
tersebut, Icha pun mendatangi Polsek Patumbak untuk membuat laporan
pengaduan. “Tak tahan aku, makanya aku buat laporannya,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar