Makam Raja Richard III dari Inggris telah dilestarikan untuk anak-cucu,
setidaknya secara digital. Para ilmuwan mengatakan, mereka membuat
rekonstruksi 3D makam raja yang ditemukan di bawah tempat parkir di
Leicester, Inggris, tahun lalu.
Para peneliti mengombinasikan
pemindai laser dengan teknik fotogrametri untuk memetakan daerah makam
setelah kerangka Richard III dipindahkan.
“Kalau zaman dulu, Anda
sih harus mengukur setiap titik area dengan tangan,” jelas David
Ackerley, peneliti geografi di University of Leicester.
“Teknik
ini memungkinkan untuk merekam fitur-fitur dengan resolusi tinggi di
area yang mungkin tidak dapat diakses, atau bila tata letak situs ingin
dipertahankan,” ujar Ackerley. Dan yang terpenting, metode ini bisa
digunakan tanpa mengganggu situs. “Ini adalah pendekatan sketsa terbaik
dari abad ke-21.”
Ackerley dan koleganya ingin mengombinasikan
foto-foto digital dengan pemindai laser untuk menambahkan konteks dan
kedalaman pada foto-foto makam, menurut University of Leicester, yang
memimpin penelitian di situs tersebut.
Para peneliti telah lama
mencari makam Richard III yang hilang, yang memerintah Inggris mulai
1483 sampai kematiannya dalam Perang Mawar pada 1485. Dengan dipandu
catatan sejarah, para arkeolog mulai menggali tanah di bawah tempat
parkir Leicester City Council pada Agustus tahun lalu, mencari makam
sang raja. Mereka kemudian menemukan reruntuhan gereja Grey Friars dari
abad pertengahan yang hilang dan kerangka laki-laki yang diperkirakan
milik Richard.
Pada Februari, para peneliti mengumumkan bahwa DNA
dari gigi dan tulang tersebut cocok dengan keturunan Richard III.
Kerangka tersebut akan dipindahkan dan dikebumikan di Katedral
Leicester.
Pada musim panas tahun ini, para arkeolog yang sama
kembali ke situs tersebut untuk melakukan penggalian selama empat pekan,
berharap menemukan lebih banyak lagi temuan tentang gereja tempat
Richard dimakamkan. Mereka juga mengatakan ingin memeriksa makam lainnya
di Grey Friars, termasuk satu peti mati yang mungkin dimiliki seorang
kesatria abad pertengahan.
Para peneliti juga tengah mencari
bukti tentang pastor tanpa kepala. Seperti tertuang dalam legenda, satu
kelompok Grey Friars dipenggal oleh Henry IV dan dikuburkan dalam geraja
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar